1. Definisi kebudayaan kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, dan kebudayaan itu bersifat abstrak.
2. Wujud kebudayaanSedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
Wujud gagasanBudaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.
Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.
Wujud perilaku (aktivitas)Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.
Wujud benda hasil budayaSemua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh: salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi adalah sebagai berikut:
1. Gagasan
2. Perilaku: konsep tentang dewa-dewa, roh.upacara keagamaan yang dilakukan oleh salah satu bangsa dengan konsep kepercayaan tersebut
3. Benda hasil budaya : dapat ditemukan contohnya pada masyarakat prasejarah di Indonesia berupa menhir, patung perwujudan nenek moyang.
3. Macam-macam kebudayaan indonesiaKebudayaan nias pendudukNias memiliki kebudayaan megalithik, warisan dari benua asia di jaman perunggu. Bahasa nias juga termasuk dalam kelompok bahasa melayu polinesia, dan memiliki dua logat yakni nias utara dan nias selatan .
Kebudayaan batakOrang-orang batak memiliki marga-marga atau suku-suku yang terdiri atas suku karo, suku simalungun, suku toba, suku anggola dan suku mandailing . Dan semua itu memiliki satu nenek moyang yang disebut si raja batak. Orang batak dikenal sebagai kaum perantau yang kini dikenal telah menyebar ke berbagai daerah di seluruh indonesia, terutama di pulau jawa .
Kebudayaan jawa Sebetulnya pusat kebudayaan jawa terdapat di dua tempat yaitu yogyakarta dan surakarta, sebagai bekas kerajaan mataram jaman dahulu. Meskipun begitu, di berbagai daerah tempat tinggal orang-orang jawa terdapat berbagai variasi dan perbedaan kebudayaan yang bersifat lokal. Yang uniknya, tetap menunjukan satu pola atau sistem kebudayaan jawa .
Kebudayaan sundaYang disebut suku bangsa sunda secara antropologi adalah orang-orang keturunan sunda dengan dialeknya serta tempat tinggal di daerah jawa barat. Bahasa sunda dipakai luas dalam masyarakat jawa barat meski dengan dialek dan tingkat kehalusan katanya yang berbeda-beda. Orang sunsa gemar membuat pantun-pantun. Ada tiga kesatuan atau unit sosial masyarakat sunda yang menjadi pusat kegiatan ekonomi mereka, yaitu kota, desa, dan daerah perkebunan.
Kebudayaan baliAda dua macam bentuk masyarakat di bali. Yang disebabkan oleh pengaruh kebudayaan jawa hindu pada jaman majapahit dulu. Dua bentuk itu ialah masyarakat bali aga ( orang bali asli ) dan bali majapahit ( orang majapahit ). Bali aga lebih banyak menempati daerah pegunungan, sedangkan bali majapahit menempati daerah daratan.
4. Pengaruh kebudayaan asing terhadap masyarakat Budaya asing yang masuk ke indonesia berdampak sangat buruk dengan nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa indonesia, karena indonesia dengan mudah meniru budaya, perilaku, cara bergaul, dan berpakaian sangat tidak sesuai dengan budaya indonesia. Dampak negatif yang terlihat jelas pada indonesia diantaranya goncangan budaya atau sering disebut dengan culture shock, ini terjadi karena adanya anggota masyarakat yang tidak siap menerima perubahan-perubahan akibat budaya asing yang masuk, misalnya adanya penggusuran karena ada pembangunan gedung atau bangunan, sukarnya mencari lahan tempat tinggal maka hal ini membuat mereka frustasi dalam menghadapi biaya hidup yang semakin besar akhirnya mereka pun melakukan perilaku menyimpang. Selain itu akan terjadinya pergeseran nilai budaya indonesia yag menimbulkan kebimbangan, karena masuknya usur-unsur budaya asing yang sangat cepat dan pesat mengakibatkan perubahan sosial yang berkesinambungan, akibatnya masyarakat yang mengalami kebimbangan, dimana mereka tidak mempunyai pegangan menyebabkan anggota masyarakat tidak mampu mengukur tindakannya. Kebimbangan yang dialami masyarakat dapat mendorong perbuatan menyimpang seperti pergaulan bebas, munculnya sifat konsumerisme. Selain dampak negatif terdapat juga dampak positif diantaranya tumbuhnya indonesia menjadi negara berkembang dan maju serta pembangunan yang semakin pesat terjadi di kota-kota besar, perekonomian indonesia semakin maju dan berkembang.
Tantangan Masuknya Budaya Asing ke Dalam Masyarakat Masuknya unsur-unsur asing yang diadopsi oleh masyarakat indonesia dianggap dapat mengancam nilai-nilai, tatanan hidup, gaya hidup, sikap, dan dan pikiran, hal ini merupakan salah satu akibat dari adanya keterbukaan dan hubungan dengan bangsa lain.
Adanya globalisasi dan komunikasi yang semakin terbuka, hubungan antar bangsa semakin mudah selain berdampak positif juga berdampak negatif. Dimana nilai-nilai sosial budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita ikut masuk dalam kebudayaan bangsa, akibatnya akan mempengaruhi pola pikir, sikap hidup, dan perbuatan kita. Sejalan dengan itu, nilai-nilai sosial budaya yang belum sesuai dengan nilai budaya bangsa indonesia juga dapat ikut diserap.
Menurut Bierens de Haan nilai-nilai tersebut dapat berupa sifat, pandangan, paham, dan juga hidup yaitu, diantaranya:
1. EGOIS yaitu hanya mementingkan diri sendiri.
2. MATERIALISME yaitu pandangan yang mengutamakan materi.
3. SEKULARISME yaitu paham yang mengajarkan bahwa moralitas tidak perlu diajarkan pada ajaran agama.
4. EKSTRIMISME yaitu pikiran atau pandangan yang melampaui batas kebiasaan atau norma-norma.
5. CHAUVIMISME yaitu paham yang mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa orang lain.
6. ELITISME dan eksklusifisme yaitu pikiran atau pandangan dari seseorang yang merasa dirinya merupakan orang atau sekelompok orang yang terpandang atau sederajat tinggi hingga orang lain dianggap rendah.
7. DISKRIMINATIF yaitu sifat yang suka membeda-bedakan orang dengan orang lain.
8. KONSUMTIF sifat seseorang yang suka membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang tidak menghasilkan manfaat.
9. GLAMORISTIK yaitu suatu sikap atau gaya hidup yang bermewah-mewahan.
Sumber :http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html#pengertian
http://herydotus.wordpress.com/2012/03/03/wujud-kebudayaan/
http://www.anneahira.com/macam-macam-kebudayaan-indonesia.htm
http://khaeylbgt.multiply.com/journal/item/3?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem